#Class 111 : Food Hazard & Safety Guide
Halo semua, kelas bisnis kali ini kita akan membahas tentang serba-serbi bisnis foodservices / katering, mulai dari tantangan yang dihadapi sampai cara penyimpanan makanan yang benar agar tidak terkontaminasi oleh kuman.
Untuk diawal ini mari kita bahan terlebih dulu tentang tantangan yang dihadapi bagi pemilik bisnis katering.
1. Tantangan Foodservice
Bisnis kuliner tampaknya masih akan tetap menjadi tren bisnis dari tahun ke tahun. Di samping fakta bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar dan kebiasaan orang Indonesia yang gemar nongkrong juga jadi faktor utama menjamurnya bisnis kuliner. Mulai dari rumah makan, food court, food truck, hingga foodservice yang datang ke kantor untuk memenuhi makan siang karyawan seperti halnya ManganFoods yang mendatangkan kantin jaman now didalam kantor anda. Beragam makanan unik hadir mewarnai variasi menu. Apalagi dunia industri F&B ini merupakan salah satu bisnis terpopuler saat ini sehingga bisnis dibidang ini memiliki resiko tinggi dengan banyaknya persaingan. Anda harus bisa mengatur operasional serta perkembangan bisnis untuk dapat bersaing pada bisnis ini.
Dalam melaksanakan operasional foodservice / pelayanan makanan, akan banyak tantangan yang perlu dihadapi namun kita harus tetap tenang, agar semua tantangan bisa terlewati dengan sempurna. Berikut adalah contoh dari tantangan-tantangan yang ada.
Umumnya perusahaan memberlakukan jam kerja mulai 08.00 sampai 17.00 dalam rentang waktu tersebut, ada karyawan yang berhasil mengoptimalkan waktunya dengan produktif dalam bekerja. Begitu juga ketika anda bekerja di sektor industri makanan yang mengharuskan kerja di lingkungan dapur, anda harus tahu peraturan dapur agar bisa memaksimalkan waktu di dapur seperti membedakan pisau untuk memotong daging dan sayuran, Ikat rambut saat di dapur, bedakan warna sajian, buatlah daftar tugas, kelola daftar shift dapur. Jangan sampai kelebihan staf, dalam arti terlalu banyak staf yang bekerja dalam satu shift & dapur serta pastikan manajemen waktu bekerja secara efektif dan efisien
Baca juga : https://www.karyaone.co.id/blog/cara-mengatur-waktu/
https://www.stoqo.com/blog/2612/9-tips-mengelola-dapur-restoran/
https://www.herworld.co.id/article/2016/3/3983-10-Peraturan-Dapur-yang-Wajib-Anda-Tahu
Setiap karyawan memiliki literasi dan edukasi yang berbeda sehingga ketika ada hal baru yang perlu dipelajari. Anda sebagai owner atau pemilik usaha harus melakukan pekerja sesuai kemampuan & job desk masing-masing sehingga mengurangi miskomunikasi antara karyawan A dengan yang B, misalnya dengan memberikan notes kecil atau papan gantung untuk mengerjakan to do list.
Makanan termasuk kebutuhan dasar terpenting dan sangat esensial dalam kehidupan manusia. Salah satu ciri makanan yang baik adalah aman untuk dikonsumsi. Jaminan akan keamanan pangan merupakan hak asasi konsumen. Makanan yang menarik, nikmat dan tinggi gizinya akan menjadi tidak berarti sama sekali jika tak aman untuk dikonsumsi.
Makanan yang aman adalah yang tidak tercemar, tidak mengandung mikroorganisme atau bakteri dan bahan kimia berbahaya, telah diolah dengan tata cara yang benar sehingga sifat dan zat gizinya tidak rusak, serta tidak bertentangan dengan kesehatan manusia. Karena kualitas makanan baik secara bakteriologi, kimia dan fisik harus selalu diperhatikan.
Baca juga :
https://www.liputan6.com/health/read/2284179/kenali-10-bakteri-berbahaya-pada-makanan
Dalam memilih Supplier untuk bisnis kita juga harus berhati-hati karena peran supplier dalam bisnis mempengaruhi kesuksesan bisnis kita. Oleh karena itu, banyak sekali pelaku bisnis yang menjalin kerjasama dengan supplier handal untuk memastikan bahan baku produksi terpenuhi dengan harga terbaik.
Intip Tips Memilih Supplier Handal :
https://seratafoods.com/blogs/news/class-110-tips-memilih-supplier-terbaik
- Konsumen Beresiko Tinggi
Konsumen beresiko tinggi ini merupakan konsumen yang rentan terinfeksi makanan seperti orang tua, anak kecil dan orang dengan penyakit akut sehingga kita harus lebih berhati-hati dalam menyajikan makanan. Tanyakan lebih dulu apakah konsumen memiliki alergi atau pantangan dalam bahan makanan agar terhindar dari resiko yang tidak diinginkan.
Ketika ada seseorang karyawan yang meninggalkan perusahaan atau resign dan orang lain yang menggantikan itulah yang disebut turnover. Keluar dan masuknya karyawan dalam sebuah perusahaan tak bisa dihindari karena itu adalah hal yang wajar bahkan menguntungkan perusahaan karena bisa mendapat karyawan yang lebih baik. Namun jika turnover karyawan terlalu sering terjadi dan mengalami peningkatan tentunya hal ini akan merugikan perusahaan.
Baca lebih lengkap seputar Food Hazard & Safety Guide di blog kami selanjutnya. Atau informasi lengkap tentang dunai bisnis langsung klik www.seratafoods.com/blogs/news sekarang juga !